Saya Andri, 32 Tahun , kisah saya ini berawal sekitar tahun 2004 ketika saya memutuskan untuk pindah dari mess kantor saya, dan mencari rumah kontrakan di daerah sekitar rumah om saya, di Jaksel, dari iklan koran pos kota akhirnya saya dapatkan rumah kontrakan dipinggir tol, sepanjang Jl. TBS. daerah ini masih berupa kampung yang masyarakatnya masih sering kumpul-kumpul dan masih saling mengenal satu sama lain, antara pendatang dan penduduk asli sangat akrab, suasananya jauh beda dengan suasana di pedesaan di daerah asal saya, beruntung sekali saya dapat rumah kontrakan di Jakarta dengan suasana seperti ini. Begitu mulai tinggal disana ( pada waktu itu saya masih bujangan ), saya mulai berkunjung memperkenalkan diri ke tetangga-tetangga rumah saya , sebelumnya lapor bapak ketua RT terlebih dahulu yang kebetulan pas di depan rumah kontrakan saya. Tetangga kiri saya, tinggal keluarga yang lumayan besar, terdiri dari 2 anak laki2 dan 3 anak perempuan ( sebenarnya perempuan ada 2 lagi ta...
Namaku Badu seorang duda Pribumi berusia 43 Tahun,beberapa hari yang lalu ada pasangan suami-istri Chinese yang baru saja pindah ke dekat rumahku Awalnya aku tak terlalu tertarik dengan pasangan suami-istri chinese yang baru tinggal di samping rumahku itu. Suaminya yang bernama Bernard, berusia sekitar 35 tahun, merupakan seorang pria dengan wajah kotak dan dingin. Sangat mahal senyum. Sedang istrinya, seorang wanita 32 tahun, bertubuh sintal yang memiliki sepasang mata cantik, raut wajah khas wanita oriental. Tak beda jauh dengan suaminya, dia juga terlihat kaku dan tertutup. Tapi watak itu, agaknya lebih disebabkan oleh sikap pendiam dan pemalunya. Sehari-harinya, dia selalu mengenakan pakaian casual. Aku hanya sempat bicara dan bertemu lebih dekat dengan pasangan ini, dihari pertama mereka pindah. Saat mengangkat barang-barangnya, aku kebetulan baru pulang dari ngojek dan lewat di depan pintu pagar halaman rumah yang mereka kontrak. Setelah itu, aku tak pernah lagi kontak den...